Senin, 14 April 2008

Nasib Delman Betawi

Kusir Delman Monas Tuntut Operasi lagi
Puluhan kusir delman yang tergabung dalam Persatuan Perjuangan Delman Betawi melakukan unjuk rasa di depan Kantor Walikotamadya Jakata Pusat, menolak surat perintah pengosongan kawasan Monas dari Delman, Senin (14/4). Dalam aksinya ini mereka juga menuntut ditindaknya aparatur pemda dan satpol pp yang telah melakukan tindak kekerasan terhadap kusir delman.

Puluhan kusir delman yang biasa beroperasi di kawasan Monas, Jakarta Pusat, berdemonstrasi di depan Kantor Walikota Jakarta Pusat, Senin (14/4). Mereka menuntut pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengizinkan mereka kembali beroperasi di kawasan Monas.

Sekitar pukul 10.00 WIB, sekitar 50 kusir delman bersama anggota keluarganya datang ke Walikota Jakarta Pusat menggunakan 13 delman. Sambil membawa beberapa spanduk, mereka meneriakkan tuntutan kepada Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo untuk memberi izin kembali operasi di kawasan Monas. Tuntutan mereka tersebut sekaligus menuntut janji Gubernur saat kampanye yang mengatakan akan berpihak pada rakyat kecil.

Rais, Koordinator aksi mengatakan selama hampir setahun ini para kusir dilarang beroperasi di kawasan Monas. Larangan tersebut menyebabkan mereka tidak bisa lagi menafkahi anggota keluargaya. "Larangannya sudah setahun ini, diganti kereta mobil," ujarnya.Akibat larangan tersebut, para kusir selama hampir 10 bulan terakhir melakukan usahanya secara sembunyi-sembunyi agar tidak ketahuan aparat. "Kami selama ini jadinya kucing-kucingan kaya' maling," ujar Nanang, salah satu pendemo.

Bahkan, cerita Nanang, delman milik rekan seprofesinya yang bernama Dede, ditabrak aparat Salpol PP dengan kendaraan sebulan yang lalu. Kuda delman tersebut akhirnya mati dan delmannya pun rusak parah. Kondisi ini diperparah dengan biaya ganti rugi yang cuma Rp300ribu. Padahal, jelasnya, total anggaran untuk mengadakan delman yakni sebanyak 6 juta, yakni Rp 2 juta untuk membeli delman dan Rp 4 juta untuk kudanya.

Untuk itu, selain menuntut dioperasikannya kembali delman, para pendemo juga menuntut Walikota Jakarta Pusat untuk mengadili dan mencopot aparatur pemda, Satpol PP, yang melakukan aksi kekerasan tersebut.


sumber : kompas.com

Giat Berhutang Negaraku

Utang Bertambah Rp 97,7 Triliun

Selama tahun 2007 utang pemerintah bertambah Rp 97,74 triliun. Hal itu disebabkan oleh melemahnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing sehingga beban pembayaran utang luar negeri membengkak. Beban utang yang ditanggung jauh lebih besar dari aset yang diterima dari hasil utang itu. Hal itu terungkap dalam neraca Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) 2007, yang belum diaudit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), yang diterima Kompas di Jakarta, Senin (14/4).

Dalam neraca LKPP disebutkan kewajiban pemerintah per 31 Desember 2007 mencapai Rp 1.427,8 triliun. Jumlah itu lebih besar Rp 97,7 triliun dibandingkan dengan kewajiban pemerintah per 31 Desember 2006 yang hanya Rp 1.330,1 triliun. Pengamat utang dari Koalisi Anti Utang (KAU), Kusfiardi, menyatakan, beban utang luar negeri itu bukti bahwa beban utang yang ditanggung selama ini jauh lebih besar dari aset yang diterima, dari hasil utang tersebut. Bahkan, sebagian proyek yang didanai oleh utang tidak dapat dimanfaatkan karena terkena bencana alam. ”Beban itu tidak seharusnya ditanggung APBN. Dengan kondisi ini, pemerintah berhak minta pengurangan utang,” ujarnya.

Utang yang lebih besar daripada aset terlihat dalam neraca LKPP 2007. Nilai kewajiban pemerintah per 31 Desember 2007 mencapai Rp 1.427,8 triliun, sedangkan nilai asetnya Rp 1.366,47 triliun. Artinya, neraca pemerintah negatif Rp 61,3 triliun.

Menurut Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Departemen Keuangan (Depkeu) Hekinus Manao, selisih negatif neraca pemerintah semakin turun. ”Tahun 2004, saat pemerintah menyusun LKPP pertama kali, selisih negatif antara aset dan kewajiban pemerintah Rp 500 triliun. Tahun 2005 menjadi Rp 200 triliun lebih, 2006 menjadi Rp 110,3 triliun, dan 2007 menjadi Rp 61,3 triliun,” ujarnya.

Menurut Hekinus, neraca keuangan yang negatif tidak perlu dikhawatirkan karena setiap pinjaman yang diambil dijamin oleh kemampuan pemerintah dalam menambah penerimaan. Ini berbeda dengan yang dilakukan perusahaan, yaitu menjaminkan asetnya untuk berutang. ”Akuntansi pemerintah dan perusahaan berbeda. Pemerintah tidak mengagunkan aset negara untuk pinjam uang,” katanya.

Hekinus menyebutkan, membengkaknya nilai utang pemerintah pada 2007 karena melemahnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang, yang menjadi basis pinjaman, terutama dollar AS. Perlemahan nilai tukar rupiah menyebabkan beban pembayaran surat utang negara berdenominasi mata uang asing dan pinjaman luar negeri makin tinggi.

Pengamanan aset

Pengamat ekonomi Iman Sugema mengatakan, masalah yang dihadapi pemerintah adalah kemampuan mengidentifikasi dan menilai ulang aset rendah dan lambat. Ini menyebabkan sebagian aset pemerintah di bawah nilai sewajarnya. ”Akibatnya akan selalu ada selisih negatif antara aset dan kewajiban pemerintah. Jika penilaian ulang aset bisa dilakukan, mungkin nilai aset pemerintah yang dicantumkan di neraca lebih besar dua kali lipat,” katanya.

Pemerintah juga menghadapi masalah pengamanan asetnya karena banyak yang belum bersertifikat. Oleh karena itu, Presiden sebaiknya membentuk unit khusus di lingkungan sekretariat negara yang bertugas mengamankan aset negara tersebut. ”Saat ini sudah ada Direktorat Jenderal Kekayaan Negara di Depkeu. Namun jika ingin lebih kuat kewenangannya, sebaiknya dibentuk langsung di bawah kontrol presiden,” ujar Iman.

sumber : kompas.com(OIN)

Dunia Lain di Negeri Jiran-Malaysia

Kuntilanak Malaysia Juga Berambut Panjang

Ramai orang Melaka, Malaysia, menanti penampakan "kuntilanak" di jembatan Gadong, setiap malam hingga menjelang pagi. Kegemparan itu terjadi menyusul beredarnya video klip 50 detik yang berhasil menangkap gambar seorang wanita berambut panjang, berkain putih terapung sambil menangis.

Masyarakat yang ingin melihat langsung sanggup duduk dan rebahan mulai jam 23.30 hingga menjelang pagi hanya untuk melihat pontianak (istilah Malaysia) itu setelah beredarnya video klip sejak dua minggu lalu, demikian Harian Metro dan The Star, Selasa.

Seorang pengunjung dan penerima video klip yang tidak bersedia disebutkan namanya mengatakan, video itu dalam format 3GP diperkirakan sudah beredar luas di masyarakat melalui hand phone (HP).

Ada berbagai versi cerita yang beredar asal muasal video klip dibuat. Ada yang cerita beberapa pemuda naik motor lewat jembatan itu kaget melihat seorang wanita yang sedang sedih. Ketika didekati, wanita itu tiba-tiba menangis dan menjelma menjadi pontianak (kuntilanak) kemudian pergi melayang.

Versi lain, beberapa pemuda kaget melihat wanita menangis katanya kehilangan anak. Tiba-tiba wanita itu berubah menjadi pontianak sebelum "terbang" dan menghilang.

Latar belakang video itu memang menunjukkan lokasi di Jembatan Gadong, Melaka, karena kelihatan dari deretan lampu jalanan sehingga ramai orang datang untuk melihat langsung pontianak.

sumber : kompas.com(ANT)

Google