Jumat, 09 Mei 2008

SBY: Visi Pemerintah Konkret

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan bahwa visi Indonesia Sehat 2010 sudah konkret dan bukan hanya wacana.

”Ada yang menulis buku, katanya pemerintah atau SBY ini hanya angin,saya kira gedung ini (RSCM yang baru) bukan angin. Menghadapi seperti itu, mari kita betulbetul membuktikan menjadi sesuatu yang konkret dan bukan hanya angin dan wacana,” ujar Presiden. Visi pemerintan soal Indonesia Sehat 2010 dicanangkan tiga tahun lalu. Presiden menjelaskan, visi ini bukan wacana seperti yang pernah ditulis dalam sebuah terbitan buku.

Pernyataan tersebut disampaikan SBY pada peringatan hari malaria sedunia ke-1, sekaligus meresmikan gedung rawat inap terpadu Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Dia menegaskan, pemerintah juga terus merevitalisasi program-program kesehatan yang dulu dilakukan,yang pada masa reformasi ini tidak diaktifkan.Program itu,antara lain pekan imunisasi nasional (PIN),aktivitas posyandu,dan pos keluarga berencana (KB).

”Jangan sampai setelah pergantian kepemimpinan politik, program-program yang baik tidak kita lakukan,” jelasnya. Presiden menyebutkan, untuk posyandu pada tahun lalu telah terbentuk sebanyak 8.114 unit, poskesdes (pos kesehatan desa) yang baru dibentuk pada 2007 telah mencapai 33.910 unit,dan pos kesehatan pesantren yang dibentuk sejak 2005 lalu saat ini telah mencapai 600 unit.

Untuk itu, menurutnya, program-program kesehatan masyarakat yang bertaraf menengah ke bawah harus terus ditingkatkan pelayanannya, sejalan dengan pembangunan RS yang lebih bertaraf internasional. ”Saya setuju dengan pembangunan RS berkategori world class hospital, tetapi setelah kita perbaiki, tingkatkan, dan perluas fasilitas kesehatan,”jelasnya.

Pembangunan gedung baru RSCM yang mengeluarkan dana sebesar Rp123 miliar, menurutnya, merupakan biaya yang memang perlu di keluarkan. Hal ini termasuk produktif,mengingat banyak biaya yang sebesar itu lebih bersifat konsumtif dalam era tekanan ekonomi global dalam menghadapi tekanan APBN dan APBD.

”Hentikan sekali lagi pembangunan gedung, pembangunan fasilitas yang tidak sangat diperlukan. Apalagi, yang tidak produktif. Ini (RSCM) contoh produktif karena langsung diabdikan untuk membantu saudara-saudara kita,” tambahnya. Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan Ganjar Pranowo menilai klaim SBY tersebut wajar.Namun,klaim tersebut harus didasarkan kepada fakta objektif.

”Jangan sampai klaim itu hanya menunjukkan sikap politik dalam situasi panik,”katanya. Ganjar menambahkan, masalah kesehatan yang diklaim SBY mengalami peningkatanharusdilihatsecara mendalam. Menurut dia, program Asuransi Kesehatan Masyarakat Miskin (Askeskin) banyak menuai masalah. Bahkan, program tersebut hampir tidak diperpanjang lagi, tetapi pemerintah menggantinya dengan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jaskesmas). (rarasati syarief/ ahmad baidowi)

sumber : seputar Indonesia

Tidak ada komentar:

Google