Jumat, 11 Januari 2008

Kekuatan Iman

Oleh R. Budi Hartono


Ketika banyak sisi di bidang kehidupan dan jasa ujung-ujungnya adalah uang, maka uang menjadi ukuran. Ketika kunci kuasa dan jabatan menjadi jaminan dan pegangan, maka kejahatan, kebusukkan serta pelanggaran kesopanan dan kesusilaan dipandang biasa dan lumrah. Buktinya? Di mana-mana, kenyataan ini mudah kita temukan. Tatkala "tidak kenal, maka siapa lu?", "Emangnya gue pikirin?" lebih melanda daripada bela-rasa, empati, simpati dan cinta kepada sesama, maka orang lain dipandang tetap sebagai "orang lain". Begitu juga, ketika tawaran hidup begitu menggoda: uang, kekuasaan dan kenikmatan daging.

Di sisi lain, karena malu bersikap jujur, tidak berani menyuarakan kebenaran dan mengikut arus, maka pengaruh dan daya tarik gaya hidup, gengsi dan trend menentukan 'siapa diri' semakin dipandang sebagai pilihan dan bukan lagi dikritisi. Sehingga, demi kepentingan diri, orang tidak lagi merasa takut untuk mengkorupsikan banyak hal yang bukan haknya; juga demi rasa 'aman', orang tidak segan menjual sesama, harga diri dan iman. Dan ketika semua teladan yang diharapkan tidak ditemukan selain kemunafikan, kesucian agama hanya sebagai selubung penipuan belaka. Praktek ritual keagamaan hanya demi dilihat sesama manusia dan sebatas tampilan diri untuk dilihat dan dipamerkan.

Di lain sisi, siapa yang mau hidup susah? Menderita? Hidup dalam dan dengan keadaan yang serba sulit? Sakit dan dianggap tidak ada harga? Dilecehkan dan terhina? Semua ini menjadi taruhan bagi iman. Karena kenyataan-kenyataan hidup tersebut, ketahanan iman bisa menjadi goyah, kemurnian iman bisa menjadi luntur, kebanggaan iman bisa menjadi kabur bahkan menjadi tidak berarti sama sekali. Ini terbukti saat diri merasa sendiri dan terhimpit-terjepit-tersudutkan. Tetapi ingatlah bahwa ketika semua jalan telah terasa tertutup dan buntu, iman kita sedang ditantang, untuk didewasakan dan dimatangkan.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Memang dalam menjalankan roda kehidupan kita selalu mendapat beban berat, disini fungsi iman kita yang bekerna dan dapat mendalankan roda kehidupan ini sesuai akidah yang kita pegang.
kadang orang bicara iman tetapi tidak mampu mereksikan dalam kehidupan sehari-hari.
selamat semoga dengan selalu mengedepan iman dalam kita melangkah kita selalu di berkati Allah.

wassalam
Mukri Abas
Sampang-Madura

Google